."Kau Datang Dan Pergi Sesuka Hatimu." Pengamen Bawah Umur Putus Sekolah Menjamur Di Kabupaten Grobogan

Pengamen Kecil Menjamur Di Kabupaten Grobogan
Grobogan Metro Realita Cyberthug 
Pemkab Grobogan dituntut dapat mengatasi permasalahan sosial terhadap pengamen dan pengemis liar.
Bila tidak ditanggani sedini mungkin maka dIkhawatirkan  keberadaan pengamen akan bertambah banyak dan makin liar.Hal ini membuat para pedagang mengeluh karena keberadaan para pengamen yang kerap menganggu kenyamanan sehingga para komsumennya kabur.
Tergolong sungguh super hebat keberadaan peng­amen di Kabupaten Grobogan semakin hari makin membludak.
Keberadaan pengamen jalanan saling berganti seperti sudah terkoordinasi.
Seperti yang dikatakan Susanto (42)warga Penawangan pengunjung warung makan yang terletak di PUK Jalan siswa Purwodadi."inilah keadaanya disaat baru makan menyantap gorengan makanan dan makanan soto keberadaan para pengamen ini dinilai sudah mengusik kenyamanan pengunjung­ warung makan,padahal pengamen sudah saya kasih uang namun setelah pergi hanya selang menit pengamen yang lainya berdatangan dengan menggunakan alat musik dan wajah yang berbeda,padahal saya baru makan satu mangkok soto namun pengamen sudah silih berganti datang hingga 5 sampai 6 kali, bagaimana saya bisa merasakan nikmatnya soto kalau tangan saya yang kotor kena makanan harus merogoh saku,” ucap Susantoi pada Kamis (8/6)2017 pukul 19.00 WIB.

Kehadiran para pengamen jalanan itu sudah berlangsung lama namun hingga saat ini belum pernah ada penertiban oleh pihak terkait karena bagi penjual makanan sering merasa tergangu karena selain mengusik kenyamanan pengunjung.Dengan silih bergantinya pengamen membuat pengunjung kapok datang kewarung.

Keberadaan pengamen yang mengusik kenyamanan warung terutama di jalan R .Suprapto,Jalan Siswa Purwodadi,Simpanglima ,Alun alun ,dan Pasar Jalan A Yani Purwodadi.

Lebih ironis lagi pengamen yang masih umur belasan tahun ini kerap marah bila pengunjung tidak memberi uang,bahkan para pengamen terkesan memaksa meminta uang kepada pengunjung warung dengan menunggu orang yang baru makan sambil menyodor nyodorkan tas plastik dengan mencolek colek tamu yang sedang makan diwarung.

Pemilik warung dijalan R Suprapto Harni(41)  “Ini sangat menganggu dan mengurangi selera makan dan menggusik kenyamanan tamu yang sedang menikmati menu hidangan mereka,bahkan bisa membuat pelanggan kami kabur,biasanya setelah dikasih uang oleh tamu kemudian pengamen tersebut memanggil temanya untuk datang lagi,aduuuh sedih saya kalau begini mas."keberadaan para pengamen masih kurang tertib. “Semestinya para penga­men tertib jika ingin menghibur dengan cara mengamen lebih  profesional dengan cara menunggu tamu setelah selesai makan dengan tanganya yang sudah bersih,bayangkan bila tangan yang kotor harus meengambil uang disaku atau didompet ,kasihan tamu saya."
Pengamenbisa menyanyikan lagu yang menghibur­,dengan tertib dan enak didengar. Para pengamen yang mayoritas masih muda ini butuh bimbingan dan arahan jika para pengamen sudah tidak bisa dibina sebaiknya Pemkab Grobogan Purwodadi jawa Tengah turun tanggan mengatasi masalah sosial ini."ungkap Harni (Gus Murgan)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

INFORMASI GROBOGAN