Sungai Lusi Purwodadi Berlimpah Ikan,Penjala Meraup Keuntungan Besar

Sungai Lusi Surut,Berkah ikan Berlimpah ,Mbah Met
Meraih Untung dari hasil tangkapanya 
Grobogan Metro Realita Cyber 
Berkah banjir bagi pekerja penjala ikan asal Temon Brati meraup untung besar,mulai pukul 04.00 WIB subuh Senin (26/212) Mbah Slamet (52) warga Temon Brati berangkat menuju Sungai besar Lusi di Kabupaten Grobogan.
Mbah Slamet berjalan kaki dengan jarak tempuh 5 Kilometer memanggul Bambu dan tas besar berisi jala (Jaring besar menangkap ikan).
Tiap satu tum dibungkus daun pisang harganya
Rp.10.000,~ laris manis hasil tangkapan hari ini
Sementara pagi hari matahari mulai bersinar Air sungai Lusi surut  dan ombak sudah tak begitu mengalir deras pertanda ikan sudah berkumpul untuk mencari makan diarea genangan sungai lusi yang dikenal oleh warga genangan tahu.
Dalam hitungan 15 menit setelah jaring di lempar ternyata hasilnyapun luar biasa,ikan jenis wader ,mujair ,betik,sepat,udang dan kutuk masuk kedalam perangkap jaring tersebut.
Saat jal diangkat keatas kemudian satu persatu ikan dimasukkan kedalam keranjang bambu.
Sekali jaring di lempar seribu ikan masuk dalam perangkap jaring tersebut ,Ini sebagai pertanda rezki mbah slamet berlimpah.
Hasil tangkapan ikan tersebut langsung di jual ditrotoar pinggir jembatan lusi dengan harga Rp 10.000,~/tum yang dibungkus dengan daun pisang.
Kegembiraan Mbah slamet dengan teman temanya yang lain merupakan ungkapan syukur atas rezeki yang berlebih dari Sang Khalik.Alhamdullilah pak hari ini saya bisa mengantongi uang sebanyak Rp.600.000,~dari subuh hingga pukul 09.00 WIB.,ini ikan.sudah terjual semua dan masih tersisa 2 bungkus daun pisang untuk anak istri dirumah,sebenarnya saya akan melanjutkan menjala ikan sampai sore namun namanya rezki biar dibagi untuk teman yang lainya,nanti sore menjelang ashar ikan akan semakin bertambah banyak lho pak."ungkap Mbah Slamet.
Begitulah keseharian mbah Slamet yang hidup sebagai penjala ikan,matapencaharian setiap hari untuk dapat sekolahkan anaknya dan menghidupi keluarganya.
Tak ada yang istimewa dari kehidupan penjala ikan ini kecuali kesederhanaan dan tanggung jawabnya terhadap keluarga sebagai bukti nyata yang perlu diteladani.
Kendati demikian, belakangan ini,setelah banjir dan meluapnya sungai lusi hingga surut dan menghasilkan ikan merupakan anugerah yang besar yang perlu disyukuri.Ditengah tengah keprihatinan Mbah Slamet tetap bisa menyekolahkan anaknya dengan uang hasil tangkapan ikan.Meski setiap menjelang musim berganti hasil tangkapan tidak menentu tapi semangatya masih tetap ada untuk menahan prihatin.(bagus murgan)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

INFORMASI GROBOGAN