Mangga jenis gadung Makin Langka Buahnya Karena Cuaca alam di Grobogan |
Grobogan Metro Realita Cyber
Pasar buah dan sayur Holtikultura Purwodadi yang terletak di Jalan Gajah Mada sudah terasa mulai langka buah mangga.
Hal ini dipengaruhi oleh musim penghujan pada bulan Desember 2016 menyebabkan produksi
Mangga di Kabupaten Grobogan mengalami Penurunan.
Mangga di Kabupaten Grobogan mengalami Penurunan.
Tepat pada Sabtu (10/12) pukul 17.30 WIB pedagang dipasar Buah dan Sayur Holtikultura sudah mengalami kelangkaan buah mangga mentah yang belum dikarbit.
Bani (45) warga Desa Danyang Kelurahan Danyang Kabupaten Grobogan pedagang lapak buah di Holtikultura Gajahmada mengatakan."sekarang sudah langka mangga mentah yang belum dikarbit biasanya beberapa hari lapak saya sudah penuh mangga mentah yang belum dikasih karbit (proses pematangan siap jual)namun malam ini saya hanya mendapat mangga hanya 40 kilo saja,dan ini juga sudah pesanan pedagang lain,stok mangga sedang produksinya mengalami penurunan akibat cuaca masih musim hujan ,dan saya sehari dilapak belum mendapat kiriman mangga dari penebas bahkan mangga pada akhir akhir ini sangat jelek sekali buahnya seperti kulitnya kehitam hitaman kurang panas matahari,kalau stok mangga yang sudah matang dan sudah diproses oleh obat berupa karbit malam ini masih bisa kita jumpai dipedagang buah depan pasar induk purwodadi namun tak sebanyak bulan kemarin serta buruknya buah mangga disebabkan karena panas hujan cuaca alam yang tak menentu."jelas Bani
Kenyataan dilapangan menyimpulkan bahwa produksi buah mangga mengalami penurunan yang cukup drastis karena saat hujan bunga pada pohon mangga rontok yang mengakibatkan produksi buah juga sedikit
Petani mangga Antok (43)warga jalan pemuda purwodadi mengatakan."turunnya produktifitas buah mangga sulit dihindarkan karena iklim cuaca ,semoga cuaca bisa kembali normal sehingga hasil panen mangga kembali melimpah,karena kondisi cuaca seperti saat ini petani mangga Kabupaten Grobogan tidak bisa berharap banyak keuntunganya hal ini disebabkan karena hasil panen tak dapat diandalkan itupun faktor buahnya sudah jarang dari dapak tersebut menyebabkan harganya ikut naik, tetapi kalau jumlah panennya sedikit tetap keuntungannya juga kecil."jelas antok (Bagus Murgan)