PSK MREMO CARI DUIT UNTUK PINDAH TEMPAT KARENA TAKUT ADA SP~2 PT.KAI DISERTAI DOSER EKSAVATOR BAKET BERTARING

Malam 10 muharom koplak lokalisasi ramai
Grobogan Metro Realita 
Tepat pada malam 10 muharom selasa (11/10)warga yang menghuni komplek koplak dokar Purwodadi sedang gelisah menunggu akan
terbitnya surat peringatan kedua dari PT.KAI Daops IV Semarang karena hari ini merupakan batas waktu terakhir dari SP 1 yang telah diberikan sebelumya.
Sejumlah alat berat sudah dipersiapkan exsavator jenis caterpilar dengan baket bergigi tajam ,dan doser baja forklip mesin penyerudug mulai persiapan diterjunkan dimedan laga.
Malam ini makin mencekam dan detik detik negosiasi tak bisa dihindarkan.
Meskipun demikian suasana malam di daerah tersebut masih cukup ramai pengunjung menikmati hiburan malam yang tersaji di komplek koplak dokar sebagai pusatnya sarang prostitusi.
Disoal adanya SP 2 dari PT.KAI DAOP IV  yang segera turun ,justru mereka semakin hari semakin menggila.
Penjaja sex Mr(45) mengatakan sekarang prostisi Koplak Kuda diatas tanah PT.KAI ramai,bahkan saya dengar mereka sedang mremo cari uang untuk biaya pindah ketempat yang baru takutnya ada alat berat setelah SP 2 di ratakan tempatnya pakai doser mas,"ungkap Mr.
Disisi lain Jamal (62) pensiunan guru warga Tanggungharjo Grobogan yang saat ini penghuni koplak kuda selaku yang dituakan di wilayah tersebut ,pihaknya mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan bagian aset PT.  KAI Daops IV Semarang sepanjang hari tadi dan baru kembali pada pukul 16.30 WIB.
Jamal mengatakan."saya sudah kekantor PT.KAI hasil koordinasi tersebut warga koplak dokar kurang puas dengan jawaban dari pihak PT.  KAI Daops IV Semarang yang menyarankan untuk kembali berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait boleh tidaknya sewa lahan diperpanjang. Apabila pada akhirnya tidak dapat diperpanjang kami warga koplak dokar sudah siap bersedia meninggalkan lahan milik PT. KAI Semarang."ungkapnya
Sementara penghuni lokalisasi tempat esek esek di jantung kota Purwodadi dalam waktu 2 - 3 hari lagi akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah,  seperti diketahui bahwa sebelumnya warga komplek koplak dokar diberikan SP 1 untuk mempersiapkan diri mengosongkan barang-barang yang masih berada di lahan PT. KAI tersebut atas peringatan tersebut warga koplak dokar meminta kelonggaran waktu untuk mengurus kembali perpanjangan sewa lahan.
Sampai saat ini petugas penertipan dan keamanan yang biasanya menarik mel melan belum kelihatan ,sepertinya peluang ini dimanfaatkan oleh penghuni koplak untuk biaya bongkar pindah tempat ."(Bagus Murgan)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

INFORMASI GROBOGAN